Hati-Hati! Inilah Dampak Vaksin Palsu Bagi Kesehatan Anak Anda

Tujuan imunisasi dengan pemberian vaksinasi pada anak adalah untuk merangsang sistem imunologi tubuh anak dalam membentuk antibodi yang spesifik sehingga dapat melindungi tubuhnya dari serangan penyakit. Vaksin merupakan bahan antigenik yang berfungsi memperkuat sistem imun terhadap suatu penyakit. Vaksin sendiri dibuat dengan melemahkan bakteri atau virus, namun dalam bentuk yang tidak membahayakan tubuh, bahkan justru akan dapat membantu tubuh membentuk antibodi yang membuat anak memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu. Namun bagaimana jika pemberian vaksin pada tubuh seorang anak atau bayi ternyata palsu? Apa dampak atau efek negatifnya?

Dampak Vaksin Palsu Bagi Kesehatan
Image courtesy of Penn State at flickr.com (CC)
Menurut ahli vaksin ada dua efek negatif terhadap pemberian vaksin palsu pada bayi. Efek negatif yang pertama adalah dampak keamanan vaksin palsu itu dan yang kedua, dampak proteksi atau kekebalan, yakni bayi yang diberi vaksin palsu tentu tidak memiliki proteksi atau kekebalan.

Berkaitan dengan dampak keamanan vaksin palsu, tergantung dari larutan atau campuran yang digunakan untuk membuat vaksin palsu. Tentu saja proses pembuatan vaksin palsu yang tidak bersih atau steril, serta tidak mengikuti prosedur sebagaimana pada pembuatan vaksin asli, vaksin yang dihasilkan bisa tercemar virus, bakteri, kuman dan sebagainya yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Baca juga:  Pentingnya Vaksinasi Terhadap Anak
Kemungkinan jangka pendek yang dapat terjadi akibat pemberian vaksin palsu pada tubuh adalah timbulnya infeksi, baik infeksi yang bersifat ringan maupun infeksi sistemik. Infeksi berat bisa berupa demam tinggi, laju nadi meningkat, laju pernafasan meningkat, leukosit meningkat, serta anak sulit untuk makan minum hingga terjadinya penurunan kesadaran.

Gejala infeksi seperti ini bisanya terlihat tidak lama setelah di lakukan imunisasi. Jadi, jika seorang anak atau bayi setelah mendapatkan imunisasi dalam waktu 2 minggu, tidak mengalami gejala infeksi, bisa dipastikan mereka aman. Dalam artian si anak memang diimunisasi dengan vaksin asli.

Namun jika setelah diberi vaksin si anak hanya mengalami demam saja, orangtua tidak perlu khawatir, karena beberapa vaksin memang bisa membuat anak demam. Dokter yang melakukan vaksinasi biasanya akan menjelaskan dan memberitahukan hal tersebut kepada Anda orang tua.

Sedangkan dampak proteksi atau kekebalan dari vaksinasi yaitu membentuk kekebalan tubuh sebelum seseorang jatuh sakit. Misalnya, seorang anak mendapat vaksinasi Hepatitis B sebanyak 3 kali. Setelah hal ini dilakukan maka kemungkinan besar anak tersebut akan kebal bila kelak terpapar oleh virus Hepatitis B. Ia sudah kebal tanpa harus jatuh sakit.

Sementara anak yang tidak mendapatkan vaksinasi, harus sakit dulu baru dapat memiliki kekebalan tubuh. Bila ternyata anak ini mendapatkan vaksin palsu, tentu kekebalan tubuhnya tidak akan pernah ada.