Pertolongan Pertama untuk Korban Kesetrum

Sengatan listrik dapat terjadi saat seseorang bersentuhan dengan sumber energi listrik. dan tentunya, bila hal tersebut terjadi, akan berakibat fatal. karena energi listrik  mengalir dan melewati sebagian tubuh. Paparan dari listrik dapat berakibat pada timbulnya cedera yang fatal hingga mengakibatkan kematian atau bahkan tidak cedera sama sekali (tergantung daya listriknya). Hingga kini telah banyak kasus tersetrum yang bersumber dari kejutan listrik buatan manusia seperti halnya kabel listrik, sirkuit listrik hingga peralatan listrik yang lain.


Penyebab terjadinya sengatan listrik

Ada beberapa penyebab umum dari sengatan listrik, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Peralatan listrik yang telah usang
b. Peralatan listrik yang sudah rusak
c. Kabel dalam rumah yang rusak
d. Power lines yang jatuh
e. Sambaran petir
f. Peralatan lstrik kontak dengan air

Hal yang terjadi saat seseorang tersetrum

Beberapa hal yang terjadi saat seeorang tersetrum antara lain adalah sebagai berikut:

a. Sesaat setelah seseorang tersetrum, korban akan terjatuh.
b. Adanya kontraksi otot yang berakibat pada tubuh korban yang mengalami kejang.
c. Dehidrasi.
d. Adanya luka bakar.
e. Terjadinya patah tulang.
f. Adanya penggumpalan darah dalam tubuh.
g. Kematian jaringan di dalam tubuh.
h. Gangguan gagal napas, ginjal hingga jantung yang berakibat pada kematian.

Pertolongan pertama bagi korban yang tersetrum

Ada beberapa langkah yang bisa anda lakukan dalam membantu korban tersetrum. adapun langkah-langkah tersebut adalah:

a. Langkah pertama adalah dengan memutus sumber yang mengalirkan aliran listrik.
b. Selanjutnya pindahkan sumber listrik penyebab korban tersetrum menggunakan alat berbahan dasar plastik atau kayu. Kedua alat berbahan kayu dan plastik merupakan bahan yang tidak dapat menghantarkan aliran listrik.
c. Hubungi dengan segera petugas medis.
d. Selama menunggu kedatangan petugas anda bisa mencermati kondisi vital korban.
Beberapa tanda vital yang bisa diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
- Masihkah korban bernapas atau batuk-batuk
- Apakah korban masih dapat bergerak atau tidak

e. Hindari kontak langsung dengan korban karena ditakutkan masih ada aliran listrik yang tertinggal di tubuhnya.
f. Jika korban masih bernapas, anda bisa memindahkan korban dari tempat kejadian, namun tidak perlu terlalu jauh dari lokasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya cedera lain akibat pemindahan.
g. Tutupi korban dengan selimut sembari menunggu datangnya petugas.
h. Jika korban tidak bernapas, anda bisa melakukan resusitasi jantung paru-paru.
Langkah melakukan resusitasi jantung adalah sebagai berikut:
- Kompresi dada bisa dilakukan dengan cara meletakkan satu tangan di atas tangan lainnya. Selanjutnya tekan dada korban dengan kuat. Langkah ini dilakukan untuk membantu menjalankan aliran darah menuju jantung serta otak korban.
- Lakukan gerakan menekan dan pastikan bahu serta lengan lurus di atas tangan.
- Gerakan menekan bisa dilakukan dengan kecepatan seratus kali dalam setiap menitnya.
- Pastikan untuk mendorong dengan keras dan cepat. Anda tidak perlu takut ataupun ragu dalam melakukan kompresi dada yang dalam, mengingat resiko tidak berhasilnya kompresi justru ketika kompresi dilakukan kurang dalam. Kedalaman kompresi yang dianjurkan berkisar antara 5 hingga 5,5 cm.
- Kompresi bisa dihentikan saat korban mulai bernapas atau ketika petugas medis sudah datang.
g. Baringkan korban tersetrum. Jika memang memungkinkan, atur posisi kepalanya lebih rendah dari kaki supaya aliran darah lebih cepat menuju jantung.

Penggunaan perangkat listrik memang sangat penting dan dibutuhkan. Meski demikian anda tetap harus membuatnya sesuai aturan PLN, untuk menghindari hal yang tidak diperlukan.