Bawang putih termasuk salah satu tanaman rempah yang memiliki
beragam kegunaan baik untuk bumbu masak maupun pengobatan berbagai
penyakit. Senyawa-senyawa kimia yang terdapat pada bawang putih seperti Allicin
dan Ajoene berperan penting dalam
menjaga kesehatan tubuh. Allicin sebagai pemberi aroma khas pada bawang putih
sekaligus berperan ganda dalam membunuh bakteri dan virus. Sedangkan senyawa
Ajoene bertindak sebagai antikoagulan atau pengencer darah yang dapat menghambat
pembekuan darah dan atherosclerosis.
![]() |
Image courtesy of Sriharun at freedigitalphotos.net |
Hingga saat ini bawang putih telah lama dikenal sebagai
bahan makanan penyedap rasa dan penambah aroma pada makanan. Meskipun tak semua
orang menyukai baunya, namun konsumsi bawang putih dapat membantu dalam menjaga
kesehatan tubuh.
Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Bawang Putih per 100 gram:
- Energy : 166 kJ
- Karbohidrat : 9,34 g
- Gula : 4,24 g
- Serat diet : 1,70 g
- Lemak : 0,10 g
- Protein : 1,10 g
- Air : 89,11 g
- Thiamine ( vitamin B1 ) : 0,04 mg
- Riboflavin ( vitamin B2 ) : 0,02 mg
- Niacin ( vitamin B3 ) : 0,11 mg
- Asam pantetonat : 0,12 mg
- Vitamin B6 : 0,12 mg
- Folat : 19 mg
- Vitamin C : 7,4 mg
- Zat besi : 0,21 mg
- Magnesium : 10 mg
- Fosfor : 29 mg
- Seng : 0,17 mg
- Fluoride : 1,10 mg
Manfaat bawang putih:
1. Antivirus dan bakteri.
Bawang putih merupakan sumber tinggi antioksidan yang ampuh
dan khasiatnya paling populer dalam menjaga ketahanan tubuh dari serangan
berbagai virus dan bakteri. Selain itu bawang putih juga mampu membantu mengontrol perkembangan virus,
jamur, dan infeksi cacing berbahaya dalam tubuh. Bawang putih segar
diperkirakan dapat mencegah risiko keracunan makanan dengan membunuh bakteri
jahat seperti E. coli, Salmonella enteritidis, dan lain-lain.
2. Anti kanker.
Bawang putih juga mempunyai kandungan zat luar biasa yaitu senyawa
Organosulfida yang bermanfaat bagi hati dalam proses menyaring zat beracun yang
masuk ke dalam tubuh. Hal ini juga berperan penting dalam memerangi kanker,
terutama kanker perut dan usus besar. Beberapa penelitian menunjukan bahwa
orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena
kanker perut dan usus besar. Selain dapat mencegah terkena kanker, bawang putih
juga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker pada payudara, sebagai obat kanker
prostat, kerongkongan dan kulit.
3. Mengandung senyawa Allicin.
Kandungan senyawa sulfur dalam bawang putih atau disebut allicin
merupakan salah satu zat penting yang bertindak sebagai obat. Allicin merupakan
komponen biologis aktif utama dan paling besar terkandung dalam bawang putih. Allicin
sendiri berfungsi sebagai zat anti bakteri dan memiliki efek penting terhadap
kesehatan tubuh, diantaranya membantu menurunkan berat badan, mengencerkan
darah, mencegah hipertensi, zat anti kanker, dan masih banyak lainnya.
4. Mencegah pengerasan pembuluh darah.
Selain dapat digunakan sebagai bumbu dapur, bawang putih
juga berkhasiat untuk menjaga kesehatan pembuluh darah. Beberapa penelitian
menyimpulkan bahwa bawang putih mampu mencegah terjadinya penggumpalan darah
dan pengerasan pada dinding pembuluh. Pengerasan
pembuluh darah dapat memicu efek buruk bagi kesehatan jantung. Oleh karena itu,
dengan menjaga kesehatan pembuluh darah, tekanan darah akan tetap normal dan stabil
sehingga hal ini dapat berperan dalam menjaga fungsi jantung dan organ tubuh lainnya.
Satu siung bawang putih setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh
darah dan menurunkan risiko penyakit jantung.
5. Menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Mengkonsumsi bawang putih dapat melindung saluran cerna dari
kanker usus besar, kanker rektal, dan kanker lambung. 1 siung bawang putih
setiap hari dapat membantu mencegah terjadinya kanker pada saluran pencernaan.
6. Memperlancar peredaran darah.
Kandungan nutrisi dalam bawang putih bermanfaat untuk
merenggangkan pembuluh darah dan membersihkan darah. Selain itu bawang putih
juga efektif dalam meningkatkan produksi hidrogen sulfida pada pembuluh darah,
sehingga hal ini dapat membantu memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh.
7. Mencegah jantung koroner.
Senyawa Ajoene yang
terkandung dalam bawang putih berfungsi sebagai antikoagulan atau pengencer darah
yang dapat menghambat pembekuan darah dan atherosclerosis. Hal ini sangat berperan
dalam pencegahan tehadap risiko jantung koroner dan stroke yang di akibatkan
oleh sumbatan pada pembuluh darah.
8. Menyembuhkan penyakit kulit.
Menggunakan minyak oles yang terbuat dari bawang putih mampu
mengobati penyakit kulit termasuk kurap dan kutu air. Kurap dan gatal-gatal
berespon baik dengan pengobatan gel yang mengandung bawang putih dengan
kandungan ajoene 0,6% yang dioleskan pada kulit. Namun pada kutu air, akan lebih
efektif jika diberikan gel bawang putih dengan konsentrasi yang lebih tinggi,
yakni ajoene 1% atau lebih.
Efek samping bawang putih
Dibalik manfaatnya yang begitu banyak, ternyata bawang putih
juga memiliki berbagai efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan. Mengkonsumsi
bawang putih terlalu banyak dan tidak pada tempatnya akan dapat menghasilkan berbagai masalah kesehatan,
seperti; iritasi, dan bahkan akan menimbulkan kerusakan pada
saluran pencernaan. Selain itu mengkonsumsi bawang putih mentah tentunya juga
tidak dianjurkan, hal ini karena dapat memicu rasa panas dimulut. Ketika bawang
putih dikunyah dalam mulut, akan menghasilkan senyawa kimia allicin, penyebab
rasa terbakar di mulut. Untuk menghindari hal yang demikian sebaiknya menelanya
langsung tanpa dikunyah atau mengkonsumsinya dalam bentuk suplemen. Meskipun
begitu, mengkonsumsi bawang putih terlalu banyak juga dapat menyebabkan
keringat yang menyengat dengan aroma khas bawang putih.
Sebagian orang memiliki alergi terhadap bawang putih. Gejala
alergi bawang putih termasuk ruam kulit, suhu, dan sakit kepala. Juga, bawang
putih mengandung zat yang mencegah penggumpalan darah, jadi sebaiknya dihindari
sebelum melakukan operasi. Jika anda harus mengkonsumsi obat-obatan silahkan selalu
periksa dengan dokter terlebih dahulu dan memberitahu dokter jika berniat
menggunakannya.
Dalam mengkonsumsi bawang putih sebaiknya tidak dimakan
mentah, karena dapat memicu efek buruk bagi lambung. Oleh karena itu,
dianjurkan agar bawang putih terlebih dahulu direbus, digoreng, atau dipanggang
dulu sebelum dikonsumsi. Perlu diperhatikan bahwa bawang putih tidak boleh
dikonsumsi dalam bentuk apapun sewaktu terdapat serangan penyakit di bagian
perut dan usus besar.