Tak Selamanya Kolesterol Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

Kolesterol
Sebagian besar orang memandang kolesterol sebagai hal yang negatif, atau identik dengan penyebab timbulnya masalah kesehatan seseorang. Perlu kita ketahui bahwa tidak selamanya kolesterol berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, tidak semua orang perlu menghindari kolesterol. Hanya orang-orang tertentu yang telah terbukti mempunyai kadar kolesterol tinggi yang perlu perhatian khusus dalam hal memilih bahan pangan. Sementara, bagi mereka yang tidak mempunyai keluhan tentang masalah kadar kolesterol dan mempunyai berat badan normal serta rajin berolahraga, tidak perlu khawatir terhadap masalah kolesterol.

Agar memiliki tubuh yang sehat, kita memerlukan setidaknya enam macam asupan zat gizi utama, yaitu karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral, dan air. Dengan demikian jelaslah bahwa lemak (termasuk yang terkandung di dalam kolesterol) diperlukan oleh tubuh kita. Perlu anda ketahui bahwa lemak merupakan penyumbang energi terbesar di antara zat gizi lainnya.

1 gram lemak dapat menghasilkan sekitar 9 kilokalori energi, sedangkan 1 gram karbohidrat dan protein, masing-masing hanya menghasilkan kurang lebih 4 kilokalori energi. Oleh karena itu, berpantang lemak tanpa diimbangi dengan konsumsi protein dan karbohidrat yang cukup dapat menyebabkan kondisi tubuh menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. Sebaliknya, jika karbohidrat, lemak, dan protein dikonsumsi secara berlebihan dan melebihi kebutuhan asupan tubuh, kadar kolesterol akan semakin meningkat.

Konsumsi lemak bagi golongan lansia (lanjut usia) disarankan tidak melebihi 20% dari jumlah kebutuhan energi setiap harinya. Proporsi kandungan lemak yang rendah ini diduga lebih baik untuk kesehatan karena risiko menderita penyakit penyumbatan pembuluh darah lebih rendah. Asosiasi jantung di Amerika Serikat menyatakan bahwa tubuh akan terasa lebih segar bila rasio lemaknya mendekati 10%.

Ketakutan terhadap makanan yang mengandung kolesterol dapat berakumulasi di dalam pembuluh darah adalah terlalu berlebihan. Kenyataanya, pengerasan dan pengapuran pembuluh darah dapat disebabkan oleh radang.

Adanya sikap pobia kolesterol akibat propaganda yang berlebihan mengakibatkan orang berpantangan terhadap makanan yang bergizi tinggi, seperti daging, telur, dan produk olahan susu. Perlu diketahui bahwa umumnya makanan yang berkolesterol rendah, kandungan gizinya juga rendah. Karena lemak juga berfungsi sebagai pelarut dan media pembawa vitamin-vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K), makanan yang berkadar kolesterol rendah juga akan rendah kandungan vitaminya. Kekurangan vitamin A dan E akan berdampak sangat buruk terhadap kesehatan.